Sabtu, 07 September 2013

Alasan Saya Ikut Ekskul Jurnalistik

Alasan Saya Masuk Ekskul Jurnalistik Adalah ....


Aku memilih ekskul jurnalistik karena ekskul ini mengajarkanku membuat artikel dan karya tulis seperti novel, puisi, dan lain-lain. Kebetulan aku mempunyai hobi menulis. Jadi menurutku, meningkatkan pengetahuan tentang jurnal itu bagus. Aku ingin menjadi seorang novelis, salah satu novel yang menarik menurutku adalah Summer in Seoul, karya Ilana Tan. Selain Summer in Seoul, ada novel lain yang ditulis oleh Ilana Tan yaitu Autumn in Paris, Winter in Tokyo, dan Spring in London.

         

Kebetulan di tempatku bersekolah, yaitu Ehipassiko School BSD, ekskul jurnalistik dibuka.  Tanpa pikir panjang, aku memilih ekskul itu. Untuk mengikuti ekskul ini, aku harus memiliki minat dan bakat yang kuat, tentunya minat untuk menulis artikel untuk dipublikasikan.

Aku ingin mewujudkan cita-citaku untuk menjadi penulis, untuk itu ekskul ini bermanfaat untukku agar membantuku membuat karya-karya tulis yang bagus.


By: Devi Anasava

Minggu, 01 September 2013

Tugas Jurnalistik

Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia

        Pada tanggal 26 Agustus 2013 kemarin, SMP dan SMA Ehipassiko School BSD memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Walaupun tanggal 17 Agustus sudah lewat. Kita mulai dengan upacara di lapangan bersama murid SD.

        Upacara dimulai pukul tujuh pagi, kami harus datang lebih pagi karena biasanya murid-murid masuk sekolah pukul setengah delapan pagi. Setelah upacara selesai, murid SD belajar seperti biasa karena mereka mengadakan lomba tanggal 27 Agustus, sedangkan murid SMP dan SMA mengadakan lomba hari ini.

        Peserta lomba terdiri murid SMP, SMA, dan tim guru SMP dan SMA, murid SMP terdiri dari kelas 7A, 7B, kelas 8 dan 9, sedangkan murid SMA terdiri dari kelas 10 dan 11, karena sekolah murid SMA belum ada kelas 12. Setelah semua murid berganti baju dengan baju olahraga mereka, lomba pun dimulai.

       Semua murid dan guru berhak mengikuti lomba apa saja, ada berbagai macam lomba, yaitu makan kerupuk, tarik tambang, perahu cinta, tebak pahlawan, sedotan panjang, estafet karet dan menghias kelas. Untuk menghias kelas, semua murid wajib mengikuti, kecuali guru yang menjadi jurinya.

        Lomba pun dimulai, pertama lomba makan kerupuk. Tiga orang perwakilan dari setiap kelompok harus memakan satu kerupuk besar secara bersamaan. Setelah MC membacakan peraturan, mulailah tiga orang dari perwakilan memakan kerupuk yang besar itu. Pemenang terdiri dari tiga juara. Pengumuman dan pembagian hadiah dilakukan setelah perlombaan selesai.

        Lomba kedua adalah lomba tebak pahlawan yang terdiri dari dua orang perwakilan. Peserta harus menebak nama pahlawan yang ada di kertas diatas kepala masing-masing. Waktu yang diberikan untuk menebak adalah lima menit.  Setiap peserta berusaha menebak pahalwan apa yang ada di atas kepala mereka masing-masing sampai waktu selesai.

       Setelah lomba tebak pahlawan, waktunya lomba perahu cinta. Peserta perahu cinta terdiri dari tiga orang, tiga orang tersebut harus berdiri di atas sebuah koran, setiap satu menit koran itu akan dilipat dan lama kelamaan menjadi lipatan paling kecil, koran tidak boleh robek dan peserta tidak boleh keluar dari koran. Peserta harus berusaha mempertahankan diri mereka agar tidak jatuh atau keluar dari koran. Koran yang robek atau peserta yang keluar dari koran akan didiskualifikasi.

        Setelah lomba perahu cinta selesai, waktunya lomba tarik tambang. Lomba tarik tambang terdiri dari lima orang peserta. Pertama, tim guru melawan kelas 7A yang anggotanya terdiri empat putri dan satu putra. Mereka saaling tarik menarik tali, dengan mudah tim guru mengalahkan kelas 7A yang pesertanya semua bertubuh kecil. Begitupun dengan tim lainnya, saling tarik menarik.

        Kita diberi waktu istirahat selama tiga puluh menit setelah lomba tarik tambang selesai. Kita berkumpul dilapangan kembali setelah istirahat karena masih ada satu lomba lagi.

        Setelah istirahat, lomba estafet karet dimulai. Estafet karet terdiri dari tujuh orang. Setiap orang harus menggigit sedotan dimulut mereka masing-masing, peserta palong depan harus mengambil karet yang ada di wadah di depan mereka, lalu mengoper karet itu melewati sedotan dimulut mereka. Peserta paling belakang harus meletakkan karet itu di wadah yang kosong di belakangnya, barulah peserta paling depan mengambil karet di depan, dan mengopernya lagi, begitu terus berulang-ulang sampai waktu habis. Peserta yang mengumpulkan karet paling banyak adalah pemenangnya.


        Setelah estafet karet, saatnya guru menilai kelas, tetapi sebelumnya kita diberi waktu untuk merapikan kelas kembali selama sepuluh menit. Setelah merapikan kembali, barulah guru pun mulai berkeliling mencari kelas yang pantas untuk dijadikan pemenang dalam lomba ini. Banyak masukan yang kami terima dari para juri, kita pun menerimanya dengan baik. Setelah berkeliling, juri pun berdiskusi siapa yang menjadi pemenang lomba ini.


         Setelah penilaian kelas selesai, kita menonton sebuah film di ruang serba guna SMP dan SMA, yaitu film 5cm. Yang mau menonton dikenakan biaya sebesar seribu rupiah. Durasi film tersebut sekitar satu jam. Setelah film selesai, kita diberi pertanyaan tentang film tadi. Setelah pertanyaan selesai, barulah waktunya pengumuman pemenang lomba. Ada beberapa lomba yang dimenangkan tim guru. Setelah pengumuman dan berpamitan kepada guru, murid pun pulang ke rumah masing-masing. Itulah cerita di sekolah Ehipassiko BSD saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia.